Pelatihan Komunikasi Disabilitas Beretika Bagi Petugas Pelayanan Publik
Tingkatkan Kesadaran Disabilitas melalui Training Komunikasi Disabilitas Beretika
Disability Awareness atau kesadaran disabilitas adalah praktik mengetahui, memahami dan menerima pengalaman individu yang berkaitan dengan disabilitas.
Dan bagaimana cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas , hal ini disampiakan oleh Ibu Marilyn sebagai trainer dari dwituna harapan baru dalam training Komunikasi Disabilitas Beretika di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Medan. Kegiatan dibuka langsung oleh Bapak Ahmad Ridloudin, S.T.,M.P selaku Kepala Balai dan seluruh Petugas Pelayanan Publik serta para trainer dari dwituna harapan baru.
Kesadaran disabilitas ini dibutuhkan dengan berbagai dasar pertimbangan. “Siapapun bisa menjadi disabilitas, selain itu juga untuk mengubah paradigma seperti takut, kasihan, tidak berdaya dan sebagainya. Selain itu juga sebagai pengamalan Pancasila dan amanat Undang-Undang.
Bentuk kesadaran disabilitas bisa diawali dengan perubahan penyebutan secara spesifik. “Seperti misalnya disabilitas mental, disabilitas intelektual. Ini merupakan standar etika dalam penghormatan dan martabat tentang disabilitas”
“Disabilitas ini juga beragam. Ada Disabilitas Sensorik seperti Netra, tuli atau wicara, disabilitas fisik, disabilitas intelektual, disabilitas mental, atau disabilitas lainnya, termasuk penyakit kronis”, ujarnya. Untuk mengakomodir aksesibilitas, menurut Zubaedah, bisa melalui berbagai cara.
“Penggunaan jenis huruf, suara, tekstur, kontras, warna, atau komunikasi melalui bahasa bibir atau bahasa tulisan hingga sarana dan prasarana seperti gedung dan bangunan, ramp, toilet aksesibel. Dan ini adalah salah satu upaya kita untuk mewujudkan keadilan bagi penyandang difabel”.
@kkpgoid
@swtrenggono
@inradiarta
@bppsdm_kp
@bppsdm_puslatkp
#25TahunKKP
#SailBeyondWithBlueEconomy
#2024KKPBeyond
#EkonomiBiru
#MenteriKKP
#SaktiWahyuTrenggono
#SDMKP
#SDMUnggul
#bpppmedanpastiandalan